Penelitian mendalam dan analisis Laporan Perencanaan Industri Alat Pemotongan dan Strategi Pengembangan

Alat pemotongan adalah alat yang digunakan untuk memotong manufaktur mekanis. Sebagian besar alat pemotong adalah alat mesin, tetapi ada juga alat tangan. Karena fakta bahwa sebagian besar alat pemotong yang digunakan dalam pembuatan mekanis digunakan untuk memotong bahan logam, istilah "alat pemotong" umumnya dipahami sebagai alat pemotong logam. Alat pemotongan yang digunakan untuk memotong kayu disebut alat kayu.

Pada awal abad ke -28 hingga 20 SM, alat tembaga seperti kerucut kuningan dan kerucut tembaga merah, latihan, dan pisau sudah muncul di Cina. Namun, perkembangan cepat alat pemotongan adalah pada akhir abad ke -18. Pada 1783, Renet dari Prancis pertama kali memproduksi pemotong penggilingan, dan pada tahun 1822, ia menemukan bor tikungan adonan goreng, tetapi baru pada tahun 1864 diproduksi sebagai komoditas.
Pada tahun 1868, Mushet di Inggris membuat baja pahat paduan yang mengandung tungsten. Pada tahun 1898, Taylor dan White dari Amerika Serikat menciptakan baja pahat berkecepatan tinggi. Pada tahun 1923, Schlester dari Jerman menemukan alat pemotong paduan keras, yang sangat meningkatkan kualitas permukaan dan akurasi dimensi benda kerja.
Pada awalnya, karena tingginya harga baja berkecepatan tinggi dan alat pemotongan paduan keras, alat pemotongan struktural yang dilas dan mesin yang dijepit muncul. Antara 1949 dan 1950, Amerika Serikat mulai menggunakan bilah yang dapat diindeks pada alat belok, yang segera diterapkan pada pemotong penggilingan dan alat pemotong lainnya. Pada tahun 1938, perusahaan Jerman Degussa memperoleh paten untuk alat pemotong keramik. Pada tahun 1972, General Electric Company di Amerika Serikat mengembangkan berlian buatan polikristalin dan blade boron nitrida kubik polikristalin, memungkinkan kecepatan pemotongan yang lebih tinggi untuk benda kerja bahan logam.
Dan setelah pengembangan alat pemotongan paduan keras, pabrik baja Sandvik Swedia memperoleh paten untuk titanium karbida yang dilapisi bilah paduan keras pada tahun 1969. Pada tahun 1972, Bangsha dan Lagulan di Amerika Serikat mengembangkan metode deposisi uap fisik dan mengembangkan titanium karbida atau titanium nitrida mengembangkan uap fisik dan mengembangkan titanium karbida atau titanium nitrida mengembangkan uap fisik dan mengembangkan titanium karbida atau titanium nitrida mengembangkan uap fisik dan mengembangkan titanium karbida atau titanium nitrida mengembangkan uap fisik dan mengembangkan titanium karbida atau titanium nitanium nitrida mengembangkan fisik dan titanium titanium carbide atau titanium nitrid Alat pemotongan paduan keras. Lapisan permukaan meningkatkan kinerja alat pemotong paduan keras asli. Dengan kekuatan dan ketangguhan yang baik, kinerja pemotongan lebih luar biasa.
Dengan kemajuan berkelanjutan tingkat pemesinan global, teknologi produksi dan manufaktur alat pemotong juga secara bertahap berkembang. Dalam hal bahan alat, bahan alat pemotong logam modern telah dikembangkan dari baja pahat karbon dan baja berkecepatan tinggi hingga bahan pahat super seperti paduan keras dan boron nitrida kubik saat ini, yang mengakibatkan kecepatan pemotongan melonjak dari beberapa meter per menit hingga kilometer atau bahkan puluhan ribu meter.
Dalam beberapa tahun terakhir, ukuran pasar global alat pemotongan telah meningkat, mencapai $ 39,125 miliar pada tahun 2022.